Selasa, 06 September 2011

KASIH IBU

 بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــمِ

"Boleh saya melihat anak saya?"pinta seorang ibu yang baru melahirkan seorang anak dengan penuh kebahagiaan.
Ketika gendongan i2 berpindah k tangannya dan ia membuka selimut yang menutupi wajah bayi lelaki molek itu,ibu menahan nafasnya. Dokter yang menungguinya segera berbalik memandang ke arah luar jendela rumah sakit,tidak sampai hati menatapi wajah ibu tersebut. Bayi itu d lahirkan tanpa kedua telinga.

Waktu berlalu dan kini bayi tersebut telah menjadi seorang anak yang mampu bekerja dengan sempurna, cuma penampilannya tampak aneh dan buruk. Suatu hari anak tersebut bergegas pulang k rumah dan membenamkan wajahnya di pelukan ibunya yang menangis. Ia tahu hidup anaknya penuh kekecewaan dan tragedi. Sambil terisak-isak anak lelaki itu mengatakan ia di ejek oleh orang dewasa sebagai makhluk aneh, meski d sekolah anak tersebut disukai oleh teman-teman sekolahnya.

Anak tersebut tumbuh dewasa sebagai pemuda tampan, dengan cacatnya. Ia berbakat dalam bidang musik dan penulisan.

"Ibu, saya ingin menjadi ketua kelas." Ibu hanya berdiam diri tapi di dalam hati ibu merasa kasihan pada anaknya. Suatu hari si ayah terus berjumpa dengan seorang dokter yang dapat melekatkan telinga untuk anaknya. "Saya percaya saya bisa memindahkan sepasang telinga untuknya, tapi harus ada yang mau menderma." Beberapa bulan kemudian si ayah memanggil anaknya sambil berkata:"Nak, seseorang yang tak ingin d kenali telah bersedia mendermakan telinganya padamu. Kami harus segera mengirim kamu k RS untuk menjalani pembedahan tetapi jangan tanya siapa yang mendermakan telinga itu." Pembedahan dilakukan dengan berhasil dan kini telah lahir seorang lelaki yang mempunyai cukup sifat.Bakat dan musiknya yang hebat menjadikan ia terkenal dan menerima banyak penghargaan dari sekolahnya.Masa berlalu dan ia pun berkeluarga dan bekerja sebagai seorang yang berpangkat besar. Terbetik di hatinya tentang masa-masa silam, ia lalu menghampiri ayahnya. "Ayah,saya hendak mengetahui siapa yang telah mengorbankan ini semua pada saya,ayah. Ia telah membuat sesuatu yang amat besar dan ingin saya membalas budinya." Ayahnya menjawab,"Ayah yakin kau tidak mampu membalas kebaikan hati orang telah memberikan telinga itu." Setelah terdiam sesaat ayahnya melanjutkan kata-katanya"Ayah tidak dapat membuka rahasia itu sebelum tiba saatnya," Tahun berganti tahun ayahnya tetap menyimpan rahasia. Hingga pada suatu hari tibalah saat menyedihkan bagi keluarga itu. Di hari itu ayah dan lelaki itu berdiri di tepi jenazah ibunya yang baru meninggal dunia. Dengan perlahan dan penuh syahdu sang ayah membelai rambut istrinya yang terbujur kaku sambil menyibak rambutnya,hingga tampak bahwa sang ibu tidak mempunyai telinga. Sambil menangis si ayah berkata"Ibumu sangat suka menyimpan rambut yang panjang dan tak seorang pun menyadari bahwa ia telah hilang sedikit kecantikannya. Kecantikan yang sejati tidak terletak pada penampilan tubuh tapi di dalam hati. harta hkarun yang hakiki tidak terletak pada lahirnya, namun pada apa yang tidak dapat di lihat. Cinta sejati tidak terletak pada apa yang di kerjakan da diketahui,namun pada apa yang dikerjakan namun tidak di ketahui." itulah mengorbanan seorang ibu....cinta hakiki sepanjang masa dan tak lekang oleh waktu yang di berikan untuk qt tp apkh balasannya?..

Robbighfir lii wa li waalidayya warhamhumaa kamaa robbayaanii shoghiiroo
“Ya Tuhanku! Ampunilah aku, ibu bapakku dan kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil."

Aamiin ya Robbal 'alamiin

Oleh : ‎~" Doa Umi untuk Abi "~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar