Senin, 05 September 2011

Malam Pertama Bersama Kubur

Satu hal sebagai bahan renungan kita…



Tuk merenungkan indahnya malam pertama

Tapi bukan malam penuh kenikmatan duniawiyah semata

Bukan malam pertama masuk ke peraduan Adam dan Hawa



Justru malam pertama ‘perkawinan’ kita dengan Sang Maut

Sebuah malam yang meninggalkan isak tangis sanak saudara

Hari itu…mempelai sangat dimanjakan

Mandipun…harus dimandikan



Seluruh badan kita terbuka….

Tak ada sehelai benangpun menutupinya..

Tak ada sedikitpun rasa malu…

Seluruh badan digosok dan dibersihkan

Kotoran dari lubang hidung dan anus dikeluarkan



Bahkan lubang ? lubang itupun ditutupi kapas putih…

Itulah sosok kita….

Itulah jasad kita waktu itu



Setelah dimandikan…,

Kitapun kan dipakaikan gaun cantik berwarna putih



Kain itu …jarang orang memakainya..

Karena bermerk sangat terkenal, yaitu Kafan



Wewangian ditaburkan ke baju kita…

Bagian kepala.., badan…, dan kaki diikatkan



Tataplah….tataplah…itulah wajah kita

Keranda pelaminan… langsung disiapkan

Pengantin bersanding sendirian…

Mempelai di arak keliling kampung bertandukan tetangga

Menuju istana keabadian sebagai simbol asal usul kita

Diiringi langkah gontai seluruh keluarga



Serta rasa haru para handai taulan

Akad nikahnya bacaan doa ketika engkau dimasukkan ke lahat



Berwalikan liang lahat..

Saksi - saksinya gumpalan-gumpalan tanah yang ditaburkan pelayat





dan akhirnya…..

Tiba masa pengantin..

Menunggu dan ditinggal sendirian…

Tuk mempertanggungjawabkan seluruh langkah kehidupan



Malam pertama bersama ‘kekasih’..

Ditemani rayap - rayap dan cacing tanah

Di kamar bertilamkan tanah..

Dan ketika tujuh langkah telah pergi….

Kitapun kan ditanyai oleh sang Malaikat…

Kita tak tahu apakah akan memperoleh Nikmat Kubur…

Ataukah kita kan memperoleh Siksa Kubur…..

Kita tak tahu…dan tak seorangpun yang tahu….

Tapi anehnya kita tak pernah galau ketakutan….

Padahal nikmat atau siksa yang kan kita terima

Kita sungkan sekali meneteskan air mata…

Seolah barang berharga yang sangat mahal…



Inilah masa menunggu sebelum tibanya hari akhir dari segala-galanya..

Akankah sejak malam ini kita menunggu untuk ke surga atau ke neraka..

Mungkin tak pantas kita rasanya menjadi ahli syurga…

Tapi….tapi ….sanggupkah kita menjadi ahli neraka…

Wahai Sahabat…mohon maaf…jika malam itu ana tak menemanimu



Bukan ana tak setia…

Bukan ana berkhianat….

Tapi itulah komitmen azali tentang hidup dan kehidupan

Rasa sayang ana pada kalian lebih dari apa yang kalian duga

Ana berdo’a…semoga kita bisa khusnul khotimah sehingga menjadi ahli syurga.



Aamiin….

 Oleh Rama (Menata Hati)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar